Bengawan Solo purba

Namun sampai saat ini bekas-bekas sungai purba itu masih bisa ditemui. Jalur aliran itu bisa dilihat di daerah Kecamatan Girisubo dan tidak jauh dari jalan raya. Dua buah perbukitan kapur yang tinggi memanjang mengapit sebuah dataran rendah yang semula adalah jalur aliran. Dataran rendah yang kini menjadi lahan berladang palawija penduduk setempat itu berkelok indah, memanjang sejauh 7 kilometer kea rah utara, hingga wilayah Pracimantoro di Kabupaten Wonogiri. Kelokannya membuat mata tergoda untuk menyusurinya ke utara hingga ke tempat pembalikan aliran sungainya. Namun dari Girisubo ini penyusuran juga bisa dilakukan ke arah selatan dan bermuara di Pantai Sadeng.
Bengawan Solo purba terbentuk pada saat batu gamping Formasi Wonosari-Punung terangkat sedikit di atas muka laut, yaitu pada akhir Pliosen (sekitar 2 juta tahun lalu). Seiring dengan pengangkatan yang terus berlangsung, Bengawan Solo mengikis dasar sungai hingga membentuk lembah yang sangat dalam seperti terlihat di tepi jalan Giribelah-Pacitan di Dusun Giribelah.
Karena dulu Bengawan Solo melintas daerah ini, maka wajar jika di Gunung Kidul banyak banyak ditemukan situs manusia purba. Karena manusai purba biasanya hidup di dekat sumber air.
Untuk bisa menuju ke daerah ini, bisa menggunakan angkutan umum jurusan Jogja-Wonosari dan dilanjutkan dengan Wonosari-Tepus.
0 comment:
Post a Comment