Sunday, July 6, 2008

Kemegahan Ramayana Dalam Sendratari

pakansi Kemegahan Ramayana Dalam Sendratari candi prambanan dan purawisata jalan-jalan ke yogyakartaDi Jogja, Sendratari Ramayana digelar di beberapa tempat yakni di Purawisata yang terletak di jalan Brigjen Katamso, museum Trimurti Prambanan dan di panggung terbuka Candi Prambanan. Untuk yang di Purawisata, pentas digelar setiap malam. Bahkan pada 2002 pertunjukkan ini tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) karena selama 25 tahun tidak pernah sehari pun absen pentas. Sedangkan untuk panggung terbuka Prambanan, pentas dijadwalkan empat kali setiap bulan Mei-Oktober, atau jika ada momen-momen tertentu saja. Untuk di Trimurti pagelaran digelar setiap Selasa, Rabu dan Kamis.

Sendratari Ramayana bersumber dari kisah Ramayana karya Walmiki. Kisah ini juga terpahat secara rinci dalam relief Candi Prambanan. Ceritanya sendiri dibagi dalam empat babak atau empat lakon yakni penculikan Sinta, misi Anoman ke Alengka, kematian Kumbakarna dan Rahwana, dan pertemuan kembali Rama-Sinta. Di Purawisata dan Trimurti, sekali pentas langsung menampilkan kisah secara menyeluruh. Sementara di panggung terbuka Prambanan, sekali pentas hanya menampilkan satu babak saja.

Menyaksikan sendratari ini, penonton akan benar-benar bisa larut dalam kisah yang ditampilkan. Dukungan tata panggung dan tata lampu yang pas menjadikan latar cerita menjadi benar-benar terbangun. Meski tidak ada dialog sama sekali, pengunjung juga akan mudah memahami jalan cerita yang ditampilkan.

Cerita singkat Ramayana dimulai ketika Prabu Rama berhasil memenangkan sayembara yang digelar Prabu Janaka untuk mencari suami putrinya, Dewi Shinta, Rama dan Laksamana yang merupakan adik Rama sedang di hutan, Rahwana dengan akal liciknya berhasil menculik Shinta.

Dengan bantuan kera putih, Anoman, Shinta akhirnya berhasil direbut kembali. Anoman juga berhasil membakar kerajaan Ngalengka milik Rahwana. Saat pertunjukkan ini, panggung sangat spektakuler karena bola-bola api. Namun untuk bisa diterima Rama kembali, Shinta harus melakukan upacara baker diri untuk membuktikan kesuciannya. Shinta tidak terbakar tetapi justru semakin cantik.

Harga tiket di tiga tempat ini berbeda-beda. Untuk di Purawisata harga tiket masuk sebesar Rp 175.000. Sedangkan di panggung Ramayana tiket sesuai kelas VIP Rp 200.000, khusus Rp 125.000, kelas 1 Rp 100.000, kelas 2 Rp 50.000, dan pelajar Rp 15.000 dengan pengajuan surat dari sekolah.

Untuk pentas di Trimurti harga tiket khusus Rp 125.000, kelas 1 Rp 100.000, kelas II Rp 50.000, dan pelajar Rp 15.000.

0 comment: