Saturday, June 28, 2008

Si Sebatangkara Banyu Nibo

Nama candi ini sebenarnya Banyu Nibo yang berarti air menetes. Namun karma lokasinya yang terpencil sendirian ditengah sawah orang kemudian menyebutnya dengan “Si Sebatangkara Banyu Nibo”. Candi ini terletak di sebelah selatan desa Cepit, kelurahan Bokoharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Sejumlah sumber menyebutkan candi ini ditemukan dalam keadaan runtuh dan mulai diteliti dan digali mulai tahun 1940. Susunan bangunan Candi Banyu Nibo belum dapat diketahui secara pasti. Dari bagian-bagian yang sudah tampak dapat diketahui bahwa Candi Banyu Nibo terdiri atas satu candi induk, menghadap ke barat, dikelilingi oleh enam Candi Perwara dalam bentuk stupa-stupa yang disusun berderet di selatan dan timur Candi Induk. Kaki candi yang mempunyai ketinggian 2,5 meter itu dibangun di atas lantai batu. Pada sisi barat kaki candi terdapat tangga masuk. Pada masing-masing sudut kaki candi dan dibagian tengah masing-masing sisi kaki candinya (kecuali sisi sebelah barat), terdapat hiasan berupa “Jaladwara”.

Candi Banyu Nibo termasuk bangunan suci Budha yang cukup kaya ornamen. Hamper pada setiap bagian candi diisi oleh bermacam-macam hiasan dan relief, meskipun bagian yang satu dengan yang lain sering ditemukan motif hiasan yang sama. Candi ini dapat dicapai dengan kendaraan umum (kopades) dari simpang tiga jalan raya Yogya – Solo, pertigaan Pasar Prambanan, apabila menggunakan kendaraan pribadi dapat langsung ke lokasi dengan mengambill arah ke selatan (arah Piyungan) hingga tiba di komplek SKSD Palapa DIY. Perjalanan selanjutnya dilakukan dengan berjalan kearah timur sejauh kurang lebih 1 km.

0 comment: