Friday, September 12, 2008

Tamansari, potret kehidupan raja Jogja

pakansi ke tamansari, jalan-jalan ke yogyakartaKunjungan Anda ke Jogja tak akan lengkap rasanya, jika belum bertandang ke Tamansari. Sebuah taman peninggalan leluhur Kraton Yogyakarta. Karena itulah Tamansari memperlihatkan potret kehidupan para raja di masa lalu.
Letak Tamansari tidaklah jauh dari kraton, Alun-alun Utara, dan Alun-alun Selatan. Tamansari berjarak sekitar 0,5 Km sebelah Selatan Kraton Yogyakarta.
Tamansari berarti taman yang indah, yakni tempat keluarga kerajaan berekreasi. Tamansari dibangun pada masa Sultan Hamengku Buwono I atau sekitar akhir abad XVII M. Kini, Tamansari dapat dikunjungi, oleh masyarakat umum. Mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00.
Saat ini arsitek,bangunan Tamansari condong ke Portugis, sehingga selintas menyerupai bangunan yang memiliki seni arsitektur Eropa yang cukup kental. Namur, menariknya, simbol-simbol Jawa tetap dipertahankan dan dominan.
Beberapa bagian Tamansari adalah, Sumur Gemuling tempat peraduan pribadi Sultan, kolam pemandian yang digunakan oleh Sultan dan kerabatnya untuk bersenang-senang. Bagian ini terdiri dari dua kolam yang dipisahkan oleh bangunan bertingkat.
Selain itu, di Tamansari pengunjung bisa menikmati keindahan Pulau Kenanga yang terdiri dari Pulau Cemeti, Sumur Gemuling, dan lorong bawah tanah. Pulau Kenangan atau Pulau Cemeti difungsikan sebagai tempat beristirahat dan pengintaian. Jika dilihat dari atas, bangunan ini akan menyerupai bunga teratai di tengah kolam besar.
Sementara itu lorong-lorong dipergunakan sebagai jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta. Ada legenda, lorong itu juga menghubungkan Tamansari dengan pantai Selatan. Lorong itu jalan bagi Sultan untuk bertemu dengan Nyai Roro Kidul yang konon menjadi istri bagi raja Kasultanan Yogyakarta.
Di sekitar Tamansari juga terdapat masjid Saka Tunggal, yakni masjid yang hanya memiliki satu tiang, yang dibangun pada abad XX.

1 comment:

Anonymous said...

Pertama-tama terimakasih sudah mau mengumpulkan tulisan dari rubrik Pakansi di Harian Jogja. Sebagai pengelola rubrik ini saya merasa bangga dan tersanjung.

Tetapi sebagai seoarang profesional, saya meminta agar sumber tulisan juga anda cantumkan karena ini juga menyangkut Hak Atas Karya Intelektual. Bagaimanapun ini karya yang harus dihargai setiap orang.

Sekali lagi terimakasih

Amiruddin Zuhri (ZUH)-Pengasuh Rubrik Pakansi