Sunday, September 7, 2008

Museum Dirgantara Mandala, jejak langkah TNI AU

pakansi Museum Dirgantara Mandala, jalan-jalan yogyakartaMuseum Dirgantara Mandala terletak di daerah Janti. Di tempat ini sejumlah barang-barang, khususnya alat tempur masa lalu disimpan dan menjadi bukti perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Melihat-lihat koleksi museum ini, terbayang bagaimana sosok TNI Angkatan Udara (AU) pada masa lalu. Di museum ini terdapat sekitar 40-an jenis pesawat beserta alutsista yang pernah digunakan AU pada era 1945-1970. Salah satunya jenis Tu-16 yang terletak di pelataran museum. Selain itu di tempat yang tidak terlalu jauh terdapat PBY-5A Catalina dan UF 1 Albatros IR-0117. Catalina buatan AS masuk ke jajaran Skadron V Lanud Abdulrachman Saleh pada 1950. AURI mendapatkan delapan Catalina bekas pakai AU Hindia Belanda sebagai realisasi Konferensi Meja Bundar, 1949.
Sementara Albatros, pesawat amfibi angkut sedang buatan AS juga masuk ke dalam jajaran Skadron V Intai Laut AURI- Lanud Abdulrachman Saleh tahun 1955. AURI membeli sebanyak delapan pesawat dari AS.
Selain, ketiga pesawat, di halaman masih ditempatkan rudal pertahanan udara jarak sedang SA-75 buatan Soviet alat ini sempat digunakan sebagai salah satu senjata untuk mempertahankan Ibu Kota.
Museum Dirgantara Mandala sejarahnya berasal dari penggabungan dua museum yakni Museum Pusat AURI yang didirikan 1967 di Jakarta dan Museum Pendidikan atau Taruna yang sudah ada di komplek pendidikan AKABRI Bagian Udara Jogja. Pada 1977 keduanya kemudian digabungkan.
Museum dirgantara terlengkap satu-satunya di Indonesia ini menempati Area lima hektar dengan luas bangunan 7.600 m2. Gedungnya dibagi menjadi enam ruang. Yakni, RuangUtama, Ruang Kronologi I dan II, Ruang Alutsista, Ruang Paskhas, Ruang Diorama, dan Ruang Minat Dirgantara.
Di dalam Ruang Utama, patung empat pahlawan nasional yang menjadi perintis TNI AU dipajang. Mereka, Marsda Anumerta Agustimis Adisutjipto, Marsda Anumerta Prof Abdulrachman Saleh, Marsda Anumerta Abdul Halim Perdanakusuma, dan Marsma Anumerta Iswahjudi.

Ruang Kronologi I dan II memuat sejarah dan dokumen-dokumen semasa zaman seperti proklamasi, serangan udara pertama ke daerah Ambarawa, Operasi Penumpasan PKI Muso/Madiun, Operasi Lintas Udara, Pembentukan Skadron AURI, dan lain sebagainya.

0 comment: